Di
akhri zaman akan muncul seorang laki-laki dari keturunan Ahlul Bait (keluarga
Rasul) yang Allah jadikan sebagai pembela agama yang benar (Islam) di saat
manusia sudah tidak lagi menghargai nilai-nilai dan eksistensi kemanusiaan
mereka. Orang tersebut adalah Imam Mahdi, selama tujuh tahun ia memimpin dunia
ini ke arah perubahan yang lebih baik, bahkan lebih kepada sejahtera. Selama
masa kepemimpinannya nilai-nilai keadilan, kemakmuran, dan kedamaian yang
sebelumnya hanya sebagai impian dan angan-angan, saat itu menjadi realita dalam
kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia.
Ibnu
Katsir menuliskan gambaran keadaan saat itu dalam kalimat-kalimat indahnya, “Di
saat itu (ketika munculnya Imam Mahdi), tanah bumi menjadi subur, dan gembur.
Curah hujan turun dengan teratur. Tanah bumi menumbuhkan berbagai macam
tanaman. Menghasilkan berbagai macam buah-buahan. Kekayaan manusia melimpah
ruah. Dunia menjadi makmur dan sejahtera. Kejayaan menaungi pemerintahan. Islam
sebagai agama lurus selalu ditegakkan dan nilai-nilai kebajikan berjalan
sepanjang zaman sehingga lawan atau musuh benar-benar merasa terhinakan.”
Profil
Imam Mahdi
Nama
lengkap Imam Mahdi menyerupai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam dan ayahandanya, yaitu: Muhammad bin Abdullah atau Ahmad bin
Abdullah. Dari segi silsilah dan nasab ia merupakan anak cucu atau keturunan
dari putri Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yaitu
Fatimah binti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , dari
jalur silsilah Hasan bin Ali radhiyallahu anhu.
Imam
Mahdi mencerminkan jati dirinya sebagai Ratu Adil. Keningnya mencerminkan sinar
keilmuwan dan penuh dengan kewibawaan. Menjelang akhir kehidupan (kiamat) ia
akan muncul dari dataran dunia Timur. Kemunculan dan kehadirannya itu telah
seringkali digambarkan dalam beberapa hadist Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam seperti tersebut pada awal kemunculannya. Dengan
kata lain, kehadiran Imam Mahdi membawa ilham kepada arah pencerahan di semua
aspek bidang kehidupan dan membawa peradaban manusia kepada kemakmuran dan
ketinggian martabat, serta keturunan, ketertiban, keadilan dan kesejahteraan
dalam hidup. Cita-cita ideal setiap individu manusia dirasakan dalam realita
kehidupan. Semua berjalan di bawah naungan agama yang hanif (lurus) yaitu Dinul
Islam. Tegaknya panji-panji Islam yang dibawa oleh Al-Mahdi menjadi
mercusuar dunia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur. Negara
yang sejahtera dalam naungan rida Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di
akhir zaman ini, banyak sekali bermunculan para pembohong besar yang mengklaim
dirinya sebagai Seorang Imam Mahdi. Sungguh, pengakuan mereka tidak benar dan
hanya mengada-ngada saja. Karenanya, sebagai pelurusan pendapat perlu dilihat
sebstansi hadist-hadist berikut ini:
Diriwayatkan
dari Abi Said Al-Khudri ra, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Akan
muncul di akhir zaman dari umatku seorang Al-Mahdi yang selalu diberikan
pertolongan oleh Allah. Selama masa kepemimpinannya itu tanah-tanah menjadi
subur karena menumbuhkan berbagai tanaman, ia diberikan limpahan karunia untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia, ketika itu umat menjadi makmur. Kondisi
tersebut berlangsung selama kurun waktu tujuh atau delapan tahun.” (HR. Hakim)
Dalam
riwayat yang sama dengan kandungan yang hampir senada juga disebutkan dalam
hadist berikut ini:
“Dari
Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu. Diriwayatkan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Aku memberi kabar gembira kepada kalian tentang
kehadiran seorang Mahdi yang diutus di tengah-tengah kekacauan dan bencana yang
menimpa umat manusia. Ia menegakkan nilai-nilai keadilan ke seluruh penjuru
dunia yang tadinya dunia ini sarat dengan kezaliman dan dosa. Keberadaannya
mendapat sambutan dan restu dari penghuni bumi dan langit. Ia menyejahterakan
seluruh umat manusia dengan kekayaannya yang melimpah.”
Dua
hadist tersebut memberikan pemahaman tentang siapa dan apa tugas Al-Mahdi
ketika diutus ke permukaan bumi ini. Dan sebagai jawaban klaim bagi para
pembohong besar tersebut, maka berikut ini terdapat bantahan hadist Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terhadap mereka secara
tegas. Diriwayatkan dari Ummu Salmah ra, ia berkata:
“Aku
telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Mahdi itu
adalah keturunanku yaitu anak cucu dari Fatimah.” (HR. Abu
Daud).
Dari
Abdullah bin Mas’ud diriwayatkan:
“Tidak
akan hilang dan sirna kehidupan dunia ini sehingga orang-orang Arab itu
memiliki seorang anak lelaki (Imam Mahdi) dari golongan keluargaku yang sebutan
namanya sama dengan sebutan namaku.” (HR. Ahmad)
Sumber:
Buku Kiamat.shahida.com
font nya bisa dirubah gan? biar mudah membacanya
ReplyDeleteDari hadist terakhir do artikel ini... imam Mahdi Dari Bangsa Arab ...
ReplyDeleteDari hadist terakhir do artikel ini... imam Mahdi Dari Bangsa Arab ...
ReplyDeletemakasih gan buat infonya
ReplyDeletewah keren nih gan
ReplyDelete