Pilih Satu Atau Dua ? Tentu saya jawab Rahasia Dooooong…...
Sangat
PRIHATIN itulah kata yang paling tepat dihati saya ketika ditanya tanggapan tentang
kampanye Pilihan Presiden dan Wakil
Presiden. Bagaimana tidak?, di TV,Media Sosial, Media Cetak, Media Online
saling menjatuhkan antara pasangan yang
satu dengan yang lain. Belum Lagi Para Pejabat ataupun PNS,dll yang seharusnya Netral malah seperti berlomba – lomba mengkampanyekan
pilihannya, bahkan berani menyebarkan berita yang menjatuhkan pasanyan yang
lain walaupun mereka sendiri belum tentu tau pasti kebenarannya.Tidak
percaya?coba dilihat saja di media social satu misal Facebook…..?. Tapi banyak
juga yang masih Netral.
Untuk
itu di artikel jaditaukan.blogspot.com
ini saya pribadi mengajak HENTIKAN SEMUA ITU mari kita pasrahkan & meminta petunjuk Kepada Alloh SWT dengan melaksanakan Shalat Istiqoroh
Tidak
Ada Salahnya Kan kalo kita laksankan shalat
sunnat yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan
merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal.
Berikut saya lampirkan tata cara shalah Istiqoroh
Kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang secara
etimologis (lughawi) artinya meminta pilihan pada sesuatu.
Dalam
istilah ulama fiqh istikharah adalah berusaha memilih yang terbaik salah satu
di antara dua hal (طلب خير الأمرين لمن احتاج إلى أحدهما) dengan cara shalat dan
berdoa.
DALIL SHALAT ISTIKHARAH
Hukumnya shalat istikharah adalah sunnah.
1. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari:
اللَّهُمَّ
إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ
مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ
Artinya: Ya Allah
aku beristikharah (meminta pilihan) dengan ilmuMu, aku memohon kekuatan dengan
kekuasaan-Mu, dan aku memohon keutamaan-Mu.
2.
Hadits Bukhari dari Jabir:
عَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا
الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ
الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ
مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Artinya: Rasulullah
mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau
mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, "Apabila kalian bermaksud
sesuatu, maka shalatlah dua raka'at sunnah kemudian berdoalah..."
TATA CARA SHALAT ISTIKHARAH
Syarat shalat sunnah istikharah sama dengan
shalat yang lain yakni (a) pelaku harus dalam keadaan suci dari hadats kecil
dan besar; (b) pakaian shalat harus suci; (c) tempat shalat harus suci.
Jumlah rakaat dalam shalat istikharah adalah 2
rokaat.
NIAT SHALAT ISTIKHARAH
Niat untuk shalat istikharah. Teks Arabnya sbb: أصلي
سنة الإستخارة ركعتين لله تعالي
Artinya:
Saya niat shalat sunnah istikharah dua raka'at karena Allah.
BACAAN WAKTU SHALAT ISTIKHARAH
1.
Rakaat pertama: membaca surat Al-Fatihah dan Surah Al-Kafirun ((قُلْ يَا أَيُّهَا
الْكَافِرُونَ)
2.
Rakaat kedua: membaca surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ).
DOA SHALAT ISTIKHARAH
Setelah
selesai shalat, tiba waktunya berdoa. Tata cara berdoa yang ideal sebagai
berikut:
1.
Membaca hamdalah dan shalawat ibrahimiyah.
الحمد
لله رب العالمين. حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيده. يا ربنا لك الحمد كما ينبغى
لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ
عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ
في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
2. Dilanjutkan
dengan membaca doa khusus untuk istikharah di bawah berdasarkan hadits sahih
riwayat Bukhari no. 6841.:
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ,
وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ ,
وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ , اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ
أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (sebutkan keperluan ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي
وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاقْدُرْهُ لِي
وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ , اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ
أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (sebutkan keperluan Anda ) شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي
وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاصْرِفْهُ عَنِّي
وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ
(sebutkan keperluan Anda)
3.
Tutup doa di atas dengan bacaan shalawat ibrahimiyah seperti di atas, yaitu:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ
عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ
في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
Catatan:
tentu saja Anda dapat berdoa dengan bahasa sendiri.
YANG DILAKUKAN SETELAH SHALAT
ISTIKHARAH
Setelah
shalat istikharah dan doa rampung hendaknya seseorang melakukan apa yang sesuai
kelapangan hatinya. Imam An-Nawawi mengatakan, إذا استخار مضى لما شرح له صدره
Artinya:
Jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang menjadi
kelapangan hatinya.
Ibnu
Hajar dalam Fathul Bari Syarhul Bukhari mengatakan:
واختلف
فيما يفعل المستخير بعد الاستخارة، فقال ابن عبد السلام: يفعل ما اتفق، ويستدل له
بقوله في بعض طرق حديث ابن مسعود وفي آخره: ثم يعزم، وقال النووي في الأذكار: يفعل
بعد الاستخارة ما يشرح به صدره، ويستدل له بحديث أنس عند ابن السني: إذا هممت
فاستخر ربك سبعا، ثم انظر إلى الذي يسبق في قلبك، فإن الخير فيه، وهذا لو ثبت لكان
هو المعتمد، لكن سنده واه جدا، والمعتمد أنه لا يفعل ما ينشرح به صدره مما كان فيه
هوى قبل الاستخارة، وإلى ذلك الإشارة بقوله في آخر حديث أبي سعيد: ولا حول ولا قوة
إلا بالله
Artinya:
Ada perbedaan ulama tentang apa yang harus dikerjakan setelah melaksanakan
shalat istikharah. Ibnu Abdissalam berkata: Lakukan apa yang sesuai (dengan
hati nurani). Ibnu Abdussalam mendasarkan pendapatnya pada hadits riwayat Ibnu
Masud yaitu "pada akhirnya, lalu niatkan."
Imam
Nawawi dalam kitab Al-Adzkar berkata: Setelah shalat istikharah dan berdoa
lakukan tindakan yang sesuai dengan suara hati. Pendapat Nawawi ini berdasarkan
pada hadits Anas dari Ibnu Sunni: Apabila engkau bermaksud sesuatu, maka
lakukan istikharah pada Tuhanmu 7 (tujuh) kali, lalu lihatlah pada pada
kecondongan hatimu. Maka di situlah kebaikan itu berada.
Pendapat
ini kalau sanad hadits yang dikutip baik niscaya pendapat yang muktamad. Tetapi
sanadnya hanya satu. Pendapat yang kuat (mu'tamad) adalah hendaknya ia (pelaku
istikharah) tidak melakukan apa yang jadi kecenderungan hatinya sebelum
melakukan istikharah karena hal itu timbul dari hawa nafsunya. Pendapat ini
berdasarkan pada isyarat dalam akhir hadits Abu Said: ولا حول ولا قوة إلا بالله
Arti
kesimpulan: Setelah istikharah berpeganglah pada pilihan yang Anda merasa
mantap tanpa didasari hawa nafsu.
WAKTU PELAKSANAAN SHOLAT
ISTIKHARAH
Shalat
istikharah dapat dilakukan kapan saja selain waktu yang dilarang. Waktu yang
dilarang adalah setelah subuh sampai kira-kira masuk waktu dhuha dan setelah shalat ashar.
Namun,
waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang akhir karena ada hadits
yang mengatakan waktu tersebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa. Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim sbb:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء
الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقول: من يدعوني فأستجيب له؟ من يسألني فأعطيه؟
من يستغفرني فأغفر له؟
Arti kesimpulan:
Allah akan memenuhi doa, permintaan dan permohonan ampun yang dilakukan pada
sepertiga malam yang akhir.
MIMPI SETELAH SHOLAT ISTIKHARAH
Sudah
menjadi tradisi di Indonesia, bahwa penentuan keputusan akhir dari hasil
istikharah adalah melalui mimpi. Jadi, setelah shalat dan doa istikharah
dilakukan, pelakunya kemudian tidur. Hasil mimpi setelahnya akan dianggap
sebagai "keputusan final".
Pandangan
dan kebiasaan ini kurang tepat dan tidak ada dasar hadits maupun pendapat ulama
salaf. Sebenarnya tidak masalah mengandalkan mimpi istikharah kalau mimpinya
ternyata kebetulan baik. Yang menjadi soal kalau ternyata mimpinya justru mengarah
ke hal-hal yang negatif atau tidak membawa maslahat. Apalagi, mimpi tidak lepas dari 3 kemungkinan: dari Allah,
dari setan dan dari diri sendiri. Tidak ada jaminan mimpi yang datang setelah sholat
istikhoroh adalah mimpi dari Allah.
Seperti disebut di atas berdasarkan
hadits dan pendapat ulama salaf, keputusan final setelah shalat istikharah hendaknya
dilakukan sesuai dengan kelapangan hati dan pandangan dan analisa yang tulus.
Dua hal ini hanya dapat dilakukan pada saat bangun. Bukan saat sedang tidur.
Semoga Artikel Ini Bermanfaat. Jika Berkenan Silahkan Berkomentar Di Kolom Komentar Dibawah & Silakan Disebarluaskan Kepada Saudara - Saudara Kita dan Semoga Alloh SWT Selalu Melindungi INDONESIA TERCINTA Amin.
No comments:
Post a Comment